Posts

Showing posts from February, 2012

Selamat Datang Di Kastil Kami~!

“Selamat datang di Kastil kami, wahai pengembara yang tersesat. Silahkan masuk. Kami sudah menunggu kedatangan anda.” “A....apa? Dimana ini? Apa yang terjadi disini?” Aku bertanya pada sosok pria yang berdiri di depanku itu. “Ugh!” aku mengerang. Kepalaku terasa ringan. Aku juga sulit berpikir dan anehnya aku tidak bisa mengingat apapun. Rasanya seperti ada yang menghapus ingatanku dengan penghapus. Semuanya nyaris putih bersih. Kecuali namaku, aku tidak ingat apa-apa sama sekali. Aku sama sekali tidak ingat apa yang terjadi padaku hingga aku sampai di tempat ini. Aku bahkan tidak ingat dimana aku tinggal, siapa nama orang tuaku dan sebagainya.   “Ah. Kulihat anda masih bingung. Tidak masalah. Semuanya juga begitu pada awalnya,” ujar pria misterius itu sambil membungkuk dengan hormat. “Tapi jangan khawatir, saya akan memandu anda.” Dia lalu mengetuk pintu gerbang raksasa dari kayu yang ada di belakangnya. Ajaib. Hanya dengan ketukan ringan, pintu gerbang itu mengayun terbuka dengan

I'm Home

Angin kuat disertai partikel debu radioaktif mendera tubuhku, membuatku sulit berjalan maju ke depan. Meskipun sudah mengenakan exoskeleton suit , tapi tetap saja kekuatan baju canggih itu tidak sanggup melawan kekuatan alam. “George!! Berapa lama lagi kita harus berjalan?! Aku sudah tidak sanggup bergerak lagi!” Aku berseru ke arah rekanku yang berjalan di depan. Terlihat jelas kalau dia juga kesulitan untuk bergerak menembus badai pasir ganas ini. Langkahnya yang tadi begitu tegap, kini terlihat limbung karena hempasan angin yang begitu kuat. “Tinggal sedikit lagi!! Kalau kita bisa berjalan melewati badai ini, kita akan sampai di checkpoint selanjutnya!!” George membalas perkataanku melalui jaringan komunikasi di pakaian canggihnya. “Bertahanlah! Aku tahu kau bisa bertahan! Jangan menyerah!” George berseru lagi padaku. Aku langsung berusaha melangkah maju dan memaksa mesin di sendi-sendi exoskeleton suit -ku bekerja lebih keras. Suara dengung generator dan derak samar roda gigi d

[Cerpen EAT 2011]: Perjalanan Sang Penjaga Labirin

[Cerpen EAT 2011]: Perjalanan Sang Penjaga Labirin Oleh: kyuukou okami             Niehls di malam hari penuh pendaran lampu kekuningan, seperti kawanan kunang-kunang. Kota tua itu hampir runtuh dilalap putaran sang waktu. Udara pagi selalu menebarkan wangi masam di perkebunan dan bau asap penuh kerja keras di pertambangan. Sementara saat matahari terbenam, hanya tersisa aroma peluh pekerja tambang batu bara.             Gadis itu berdiri di kegelapan bukit tempatnya dapat merengguk pemandangan kota di bawah. Angin malam berhembus mengacak rambut dan mengibarkan jasnya. Matanya berkilau memantulkan sinar purnama. Lonceng kecil yang dikalungkan di lehernya berdenting jernih dan pilu. Dihirupnya udara malam yang membawa aroma keringat, dan derita hari itu. Aroma penuh kehidupan nyata yang dirindukannya.             Dialihkan pandangan pada batu granit yang bertebaran tak beraturan di sekitar reruntuhan tempatnya berdiri. Sebagian kelabu kehitaman, sebagian hijau dirambah lumut, namun k

[Cerpen EAT 2011]: Pengembaraan Sang Penjaga Labirin

[Cerpen EAT 2011]: Pengembaraan Sang Penjaga Labirin Oleh: red_rackham Lena menatap tajam ke arah kota Niehls, sebuah kota pertambangan tua yang nyaris runtuh dimakan waktu dan dilupakan para dewa. Kota yang menjadi saksi kebangkitan dan keruntuhan Kerajaan Galena yang dulu pernah menguasai separuh benua ini. Namun keserakahan para penguasa kerajaan itu telah membuka portal menuju dunia para Deimos, makhluk-makhluk yang akhirnya meruntuhkan kejayaan Kerajaan Galena dan menebar teror di seluruh benua pada masa lalu. Kini yang tersisa dari Kerajaan Galena adalah cerita-cerita mengenai kejayaan dan kemegahan di masa lampau. Kota ini begitu suram sekarang.... gumam Lena dalam hati sambil memandangi sebuah pabrik bertenaga uap di kejauhan. Dalam benaknya Lena masih bisa mengingat kemegahan kota Niehls, ibukota Kerajaan Galena. Dia masih bisa mengingat saat-saat dirinya masih manusia biasa. Saat-saat dirinya bukanlah penjaga gerbang Labirin Ilusi, labirin raksasa di bawah kota Niehls yang d