Posts

Showing posts from 2019

Extra Adventure IV: Senandung

Raymond Thorn mengira dirinya sudah gila ketika mendengar sayup-sayup suara senandung merdu yang bergema di dalam helm powersuit yang dia kenakan. Prajurit dari Union itu awalnya mengabaikan suara misterius itu karena dia dan batalionnya sedang berada di tengah baku tembak dengan lawan-lawannya. Baru setelah pertempurannya reda, dia baru bisa memikirkan soal suara misterius itu, yang lagi-lagi kembali terdengar melalui saluran komunikasi terbuka. “Zacharia, kamu dengar suara itu?” Raymond bertanya pada rekannya sambil mengetuk helm penuh baret dan penyok yang dia kenakan. “Suara apaan?” balas temannya itu bingung. Pria kelahiran Timur Tengah itu kemudian diam sejenak untuk mencoba mencari tahu suara apa yang dimaksud oleh Raymond. Tapi dia tidak mendengar suara apa pun. “Aku tidak dengar apa-apa tuh. Emangnya kayak apa suaranya?” “Suara senandung,” sahut Raymond. “Sayup-sayup. Tapi aku yakin ini suara nyanyian. Dan ini disiarkan melalui saluran komunikasi terbuka, tanpa en

Everyday Adventure XX: Orabelle

Sebelumnya Maria tidak begitu peduli dengan siapa dirinya, karena baginya, ada lebih banyak hal lain yang lebih penting dan lebih menarik dari itu. Mencari peninggalan manusia, menjelajahi Bravaga, dan menemukan hal-hal baru di kota tempat tinggalnya itu jauh lebih penting dan lebih menarik bagi Maria. Namun setelah insiden yang terjadi di Colony beberapa waktu lalu, Maria pun jadi semakin bertanya-tanya tentang jati dirinya. Gynoid itu juga lalu mengingat kembali beberapa kejadian aneh yang pernah terjadi pada dirinya, terutama kilasan-kilasan misterius ketika Maria menyentuh atau berhadapan dengan benda-benda peninggalan era sebelum Catastrophy. Tentu saja itu membuat rasa penasarannya pun juga semakin menjadi-jadi, terutama setelah Graham, seorang Automa berkedudukan tinggi yang tinggal di Colony, menyebutkan sesuatu yang membuat Maria semakin kebingungan. Machina. Setelah insiden yang mengakibatkan hampir seluruh sistem pertahanan Colony lumpuh, Graham menduga kalau Maria ad

Everyday Adventure XVIV: Maria

 Dengan diikuti Buggy, Maria berjalan menyusuri lorong bangunan serba putih mengikuti langkah Graham. Beberapa Automa yang kebetulan berpapasan dengan mereka, sempat berhenti sejenak dan jelas terlihat bertanya-tanya. Beberapa dari mereka langsung menunduk singkat, tanda hormat, sebelum akhirnya memberi jalan kepada rombongan itu. Menyaksikan itu, Maria semakin sadar kalau Automa bernama Graham yang berjalan di depannya itu benar-benar memiliki posisi sangat penting di Colony. Terutama karena mereka baru saja melewati gerbang besar yang dilengkapi dua pasang robot bertampang mengerikan dan bersenjata berat itu dengan sangat mulus dan tanpa hambatan sama sekali. “Profesor Graham, kami sudah menunggu Anda.” Sesosok gadis tampan berpakaian agak mirip dengan Graham bergegas menghampiri Graham dan Maria begitu mereka melewati gerbang. Berbeda dengan Automa lain yang sejauh ini dilihat Maria di Colony, sosok gadis ini terlihat jauh lebih mirip manusia. Hanya saja, entah apa sebabnya,