Posts

Showing posts from 2020

Everyday Adventure XXV: Mereka Yang Mengembara

  Hari itu suasana kota Bravaga tidak terlihat seperti biasanya. Kota yang merupakan rumah bagi ratusan ribu robot dari berbagai generasi itu kini dihiasi oleh berbagai ornamen yang tampak mencolok dengan berbagai warna dan bentuk. Hiasan lampu warna-warni pun terlihat malang-melintang di antara gedung-gedung di kota Bravaga. Bangunan kota yang biasanya dibiarkan kusam dan sering kali terlihat kurang terawat itu pun sekarang sudah dicat dan dihias dengan berbagai warna dan pola-pola rumit. Uniknya, meskipun memiliki warna-warni dan variasi pola yang beraneka ragam, namun semua hiasan yang kini bertebaran di hampir seluruh penjuru kota Bravaga itu terlihat memiliki satu tema yang serupa, yaitu adanya pola, ukiran, atau ornamen yang berbentuk mirip sayap, atau sosok bersayap yang sedang terbang di angkasa. Sementara itu, para robot yang tinggal di kota Bravaga pun terlihat menghias diri dan mengenakan jubah warna-warni seperti halnya hiasan-hiasan yang kini bertebaran di kota terse

Everyday Adventure XXIV: Pilihan

  Arslan baru saja berniat untuk kembali ke tempat tinggalnya ketika dia melihat sosok gynoid berambut biru yang menyelinap masuk ke salah satu lorong di sudut Bravaga. Sang Pengembara yang sedang melayang rendah di langit kota itu pun langsung menghentikan lajunya karena penasaran. Hmm? Itu bukannya Orabelle? gumam Arslan dalam hati. Dia lalu mengamati sekilas tempat yang dimasuki oleh Orabelle. Tempat gynoid itu menyelinap tadi tampak seperti bangunan lain di kota Bravaga yang dibangun seenaknya oleh penghuni, atau pun para Builder. Tidak ada yang istimewa dari bangunan itu. Setidaknya itu yang terlihat dari luar. Tapi sikap Orabelle yang seolah-olah dia tidak mau terlihat siapa pun ketika masuk ke bangunan tadi itu membuat Arslan jadi semakin penasaran. Arslan pun melayang turun dan kini berdiri di depan lorong sempit dan gelap tempat Orabelle menyelinap tadi. Seperti yang terlihat dari atas tadi, tidak ada yang istimewa dari tempat ini. Tapi pasti ada alasan khusus kenapa

Everyday Adventure XXIII: Dia Yang Beristirahat

Ryouta menunduk tepat ketika lengan logam yang nyaris sama besar dengan tubuhnya itu melesat di atas kepalanya, kemudian menghantam sebatang pohon hingga batang kayu pohon yang tebal dan kokoh itu pun langsung hancur berkeping-keping. Karena serangannya meleset, Robot Liar yang sedang dihadapi Ryouta itu meraung frustasi sembari mengayunkan lengan yang satunya lagi. Tapi kali ini Ryouta tidak menghindar, dengan tenang dia mengangkat sebelah tangannya dan menahan gempuran itu dengan perisai energi transparan yang muncul di lengannya. Suara dentum kencang pun bergema, diiringi debu yang beterbangan ke segala arah. Sang Robot Liar tersentak kaget karena serangannya bisa ditahan oleh lawan yang bertubuh jauh lebih kecil darinya. Karena kaget, robot yang bagian-bagian tubuhnya terdiri dari campuran berbagai jenis mesin dan robot lainnya itu pun melangkah mundur ... dan itulah kesempatan yang ditunggu Ryouta sejak tadi. <Anti-Machina Weapon terisi penuh> Sebuah suara elektron

Everyday Adventure XXII: Sang Insinyur

“Kamu yakin dia lagi di sini hari ini?” Maria bertanya pada Ryouta selagi dia berjalan menuruni tangga curam yang entah mengarah ke mana. Gynoid berambut hitam itu lalu menoleh ke belakang, ke arah gynoid lain yang berjalan mengikutinya dengan ekspresi bingung bercampur takut. Gynoid itu tidak lain adalah Orabelle, yang sejak tadi hanya berjalan dalam diam sambil sesekali mengamati kondisi sekitarnya dengan sensor-sensor sensitifnya. Kedua matanya yang berwarna keemasan tampak mengamati tiap sudut lorong tangga curam yang dilewatinya.   “Aku ... yakin!” sahut Ryouta sambil membungkuk dan merangkak melewati lorong yang semakin sempit. “Buggy dan teman-temannya bilang kalau sudah sekitar sebulan ini dia mengurung diri di sini. ... dan aku benar-benar ingin ngobrol panjang lebar dengan siapa pun Builder yang membangun tempat ini! Tempat ini benar-benar menyebalkan!” Ryouta menggerutu sambil mendobrak paksa sebuah pintu kayu tanpa kunci atau pun gagang pintu, yang terlihat seperti s

Everyday Adventure XXI: Masa Lalu Yang Hilang

Orabelle berjalan menyusuri hutan reruntuhan kota sembari sesekali memperlambat langkah dan mengamati pemandangan di sekitarnya. Kedua matanya yang berwarna keemasan sesekali berkilat ketika dia menggunakan sensor-sensor yang tertanam di mata elektroniknya itu untuk mendeteksi kemungkinan adanya bahaya di sekitarnya. Sementara itu, cyberbrain-nya dengan cepat memproses semua informasi yang dia lihat dan rasakan, kemudian mengolahnya untuk memastikan tidak ada apa pun yang akan tiba-tiba menyergapnya dari belakang, atau dari sudut mati sensor-sensor canggihnya. Meskipun terkesan berlebihan, tapi wajar saja Orabelle bertingkah paranoid seperti itu. Pasalnya, saat ini gynoid Generasi Baru itu sedang berdiri di tengah hutan lebat yang kini sudah kembali menguasai ‘hutan beton’ setelah tempat itu ditinggalkan oleh para penghuninya pasca Catastrophy melanda dunia. Hutan yang dipenuhi oleh Travelling Tree, atau tumbuhan yang bisa bergerak itu tampak menakutkan bagi Orabelle yang baru pe