Yurika
Yurika Rasa bersalah selalu menghantuiku setiap kali aku berdiri di depan pintu ini. Entah sudah berapa lama aku berdiri disini. Mungkin sudah setengah jam. Aku hampir tidak tahu lagi apa yang harus kukatakan padanya kali ini. Aku sudah terlalu banyak berbohong padanya. Entah berapa banyak lagi kata-kata manis yang harus kuucapkan untuk menghibur dan meyakinkan dirinya. Aku tidak tahu. Ayo....lakukan saja tugasmu seperti biasa! Aku bergumam untuk menenangkan diri, lalu menarik nafas panjang. Setelah merasa cukup tenang, aku meletakkan telapak tanganku di atas biometric sensor dan membiarkan benda itu memastikan identitas diriku. Begitu aksesku diterima, pintu logam di depanku menggeser terbuka. “Ah! Profesor!” Begitu pintu itu terbuka, aku langsung disambut oleh sapaan ramah dari seorang anak perempuan. “Halo Yurika. Bagaimana kondisimu pagi ini?” tanyaku dengan nada ramah yang dibuat-buat. Anak perempuan itu lalu tersenyum manis diatas sofa empuknya. “Uhm....kurasa cukup ...