Pemenang Yang Licik (Original Version)

Tujuh ekor burung gagak bertengger di dahan pohon mati.

Memandang dan berkaok dengan angkuh.

Tujuh ekor rubah berlarian mengitari bangkai kelinci.

Mereka berdebat siapa yang akan memakan kelinci itu terlebih dahulu dan bagaimana membaginya.

Lalu seekor gagak berseru “Bagi rata saja !”

Seekor gagak lain berkata “Yang lebih tua boleh makan dulu tapi makan paling sedikit!”

Gagak lain berkaok dengan suara riang “Putuskan saja dengan undian!”

Tiga ekor gagak berbicara bagai koor yang buruk “Jangan makan kelinci itu. Buat kami saja!”

Ketujuh Rubah yang sebelumnya mengacuhkan para gagak mendongak ke arah dahan pohon. Lalu mereka berseru serempak “ Tidak akan kami bagi kelinci ini pada siapapun!”

Lalu gagak terakhir berkaok dengan suara sedingin es dan sedalam lautan “Bunuh yang menghalangi niat kalian untuk memakan kelinci itu!” lalu menjatuhkan tujuh buah ranting tajam.

Para rubah berkelahi satu-sama lain dan saling membunuh.

Para gagak berkaok-kaok gembira.

Tak lama, para rubah itu sendiri menjadi bangkai.

Kini para gagaklah yang berebut bagian ekstra dan saling membunuh persis seperti para rubah.

Hanya satu gagak bersuara dingin dan dalam itu yang tetap tenang dan terbang tinggi.

Lalu hinggaplah dia diantara bangkai kelinci, rubah dan kawan-kawannya sendiri.

Seorang pemenang yang licik.

*****
red_rackham 2006

Baca juga expanded versionnya di Tantangan Cerpen Tanpa Dialog: Pemenang Yang Licik

Comments